Jumat, 18 Maret 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN SIROSIS HEPATIS

ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN SIROSIS HEPATIS


Sirosis hepatis adalah stadium akhir penyakit hati menahun dimana secara anatomis didapatkan proses fibrosis dengan pembentukan nodul regenerasi dan nekrosis.
Beberapa penyebab dari sirosis hepatic yang sering adalah       
1) Urine     : bila ada ikterus, urobilin dan bilirubin menjadi positif.
2) Feses     : ada perdarahan maka test benzidin positif.
3) Darah    : dapat timbul anemia, hipoalbumin, hiponatrium.
4) Test faal hati.


PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2002 pada pukul 10.00 WIB.
1. Identitas
Nama               : Tn. A..A.                   Tgl MRS         14-10- 2002
Umur               : 62 tahun                    Register           : 711844
Jenis kelamin   : Laki-laki                                Diagnose         : sirosis hepatis + sepsis
Suku Bangsa               : Jawa  Jawa / Indonesia
Agama                         : Islam
Pekerjaan                     : Pensiunan
Pendidikan                  : SMA
Alamat                        : Puncang Gang 3/05 C.
Keluhan utama          : Sakit perut.
II Riwayat Keperawatan
2.1 Riwayat penyakit sebelumnya: Penderita pernah Batu ginjal dilakukan laser dan pernah dioperasi batu buli di RSUD. Dr Soetomo Surabaya tahun 1987   .
2.2 Riwayat penyakit sekarang : Penderita muntah-muntahsejak 6 september 2002 kemudian tanggal 12 September 2002 perut semakin besar dan tegang di IRD pada tanggal 14 oktober 2002 dapat muntah air sekali, mual-mual, perut kembung, perut sakit badan lemah
2.3 Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini,
2.4 Keadaan kesehatan lingkungan : Menurut keluarga, lingkunagn rumah cukup bersih karena kebiasaan keluarga dan masyarakat sekitar membersihkan rumah dan lingkunagn sekitar setiap minggu sekali.
2.5 Riwayat kesehatan lainnya        : taa
2.6 Alat bantu yang dipakai
      Gigi palsu                : --
Kaca mata              :--
Pendengaran           :taa
Lain-lain                 :taa
III. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum           :kondisi umum terlihat lemah.
2. Tanda vital       :S: 36,5 0C axilla, N: 100 x/mnt teratur dan kuat, TD: 100/70 mmHg lengan kiri dalam posisi berbaring, RR: 24 x/mnt.
3. Body System
3.1 Pernafasan
      Hidung                                    : taa.
     Trachea                                    : taa
     Dada                                        : Tidak ada kelainan
       Bentuk                                   : simetris
       Gerakan                                 : simetris, nyeri dada (-).
       Suara nafas dan lokasi           : vesikuler +/+
       Jenis nafas                                    : hidung
       Batuk                                           : (-).
       Sputum                             : tidak ada
      Cyanosis                            : tidak ada
      Frekwensi nafas                : 24 x/mnt.
3.2 Kardiovaskuler
      Nyeri dada                        : tidak ada
      Pusing                               : tidak ada.
      Kram kaki             : tidak ada
      Palpitasi                 : --
     Clubing finger                    :--
     Suara jantung                     : S1 S2 tunggal.
     Edema                                : asites
     Kapilari refill Time : 2 dtk.
    Lainnya                               : --
3.3 Persarafan
      Kesadaran             : CM
     GCS                                   : E4V5M6
     Kepala dan wajah  : dbn
     Mata                       : anemis (+),
     Sklera                     : ikterus
     Konjunctiva           : merah muda.
     Pupil                       : isokor
     Leher                      : DVJ (-).
     Reflek fisiologis     : dbn
     Reflek patologis     : taa
     Pendengaran          : dbn
     Penciuman              : dbn
    Pengecapan : dbn
    Penglihatan             : dbn
    Perabaan                  : dbn
    Lainnya                   : --
3.4 Perkemihan –Eliminasi Urine
         Produksi urine                :  600 – 800 cc /hari.
         Warna urine                    : seperti teh.
        Gangguan saat kencing   : taa.
.        Lainnya                          : --
3.5 Pencernaan -  Eliminasi Alvi
         Mulut                 : bersih, gigi lengkap, mukosa bibir lembab.
         Tenggorokan      : sakit menelan (-).
         Abdomen           : distensi (-), peristaltik usus baik.
           Rectum             : dbn
           Bab                   : Lancar *(1 x sehari)-
           Obat pencahar  : --
           Lavement         : --
           Lain-lain           : --
3.6 Tulang – Otot – Integumen
                                                              55 5    555
          Extremitas         :
          - Atas                : pergerakan baik, kekuatan otot baik.
          - Bawah             : pergerakan baik, kekuatan otot baik. Ada edema
          - Tulang belakang          :dbn
         Kulit:
         - Warna kulit      :sawo matang, agak ikterik.
         - Akral                :hangat,
         - Turgor              : baik
3.7 Sistem Endokrin
         Terapi hormon    : --
         Karakteristik seks sekunder: dbn
         Riwayat pertumbuhan dan perkembnagan fisik: taa
3.8 Sistem Hematopoietik
        Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: --
        Type darah: O
3.9 Reproduksi
       Laki – laki: tidak ada masalah.
4.0 Psikososial
       Konsep diri: --
       Citra diri:
      Identitas:
     Peran:
      Ideal diri/harapan:
= Tubuh: suapaya cepat sembuh.
= Posisi (dlm pekerjaan): taa
= Status dlm keluarga: taa
= Tugas/pekerjaan: tidak ada masalah.
     Harga diri:
     Sosial/interaksi:
   3.11 Spiritual:
Pemeriksaan penunjang:
Tgl 14-10-2002
Terapi:
Tgl 14-10-2002



ANALISA DATA:
Data
Penyebab
Masalah
S: Klien mengatakan tidak ada selera makan dan perutnya mual.
O: Mukosa bibir kering, Muntah air, albumin 3,27 gr/dl.
Anoreksia.
Ggn Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan.
S: Klien mengeluh perutnya terasa penuh.
O: Asites (+), albumin 3,27 gr/dl, oedema ekstremitas bawah (+).
Penurunan tekanan osmotik plasma
Kelebihan volume cairan.
S: Klien dan keluarga banyak bertanya tentang pengobatan dan perawatan.
O: Wajah klien tampak murung, skala HARS: 7-8.
Kurangnya informasi mengenai regimen pengobatan dan perawatan.
Ansietas.

DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Data penunjang:
S: Klien mengatakan tidak ada selera makan dan perutnya mual.
O: Mukosa bibir kering, Muntah air ,Muka agak pucat, albumin 3,27 gr/dl.
Data penunjang:
S: Klien mengeluh perutnya terasa penuh.
O: Asites (+), albumin 3,27 gr/dl, oedema ekstremitas bawah (+).
Data penunjang:
S: Klien dan keluarga banyak bertanya tentang pengobatan dan perawatan.
O: Wajah klien tampak murung, skala HARS: 7-8.



RENCANA INTERVENSI:
Data penunjang:
S: Klien mengatakan tidak ada selera makan dan perutnya mual.
O: Mukosa bibir kering, muntah air,wajah agak pucat, albumin 3,27 gr/dl.
Tujuan: Setelah diberikan askep selama 3 hari, kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
Kriteria hasil: Klien dapat mengkonsumsi 1 porsi makanan yang disediakan.
Rencana tindakan:
No
Intervensi
Rasional
1.

2.


3.

4.


5.



Diskusikan tentang pentingnya nutrisi bagi klien.
Anjurkan makan sedikit tapi sering.

Batasi cairan 1 jam sebelum dan sesudah makan.
Pertahankan kebersihan mulut.

Pantau intake sesuai dengan diet yang telah disediakan:
Nutrisi yang baik dapat mempercepat proses penyembuhan.
Peningkatan tekanan intra abdominal akibat asites menekan saluran GI dan menurunkan kapasitasnya.
Cairan dapat menurunkan nafsu makan dan masukan.
Akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah bau dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu makan.
Untuk mencukupi nutrisi intake harus adekuat.


Data penunjang:
S: Klien mengeluh perutnya terasa penuh.
O: Asites (+), albumin 3,27 gr/dl, oedema ekstremitas bawah (+).
Tujuan: Setelah diberikan askep selama 3 hari, volume cairan stabil.
Kriteria hasil: tidak terdapat perluasan oedema.
Rencana tindakan:
No
Intervensi
Rasional
1.
2.

3.

4.
5.



6.
Ukur intake dan output.
Awasi tekanan darah setiap 3 jam sekali.
Pantau derajat oedema.

Berikan perawatan mulut.
Batasi natrium dan air: diet TKRP RG dan minum ± 700 cc/24 jam.

Kolaborasi therapi diuretik.
Mengetahui status volume sirkulasi.
Tekanan darah yang meningkat berhubungan dengan kelebihan cairan.
Perpindahan cairan pada jaringan akibat dari retensi natrium dan air.
Menurunkan rasa haus.
Meminimalkan retensi cairan dalam area ekstravaskular. Pembatasan cairan untuk memperbaiki pengenceran hiponatremia.
Mengontrol oedema dan asites.

Data penunjang:
S: Klien dan keluarga banyak bertanya tentang pengobatan dan perawatan.
O: Wajah klien tampak murung, skala HARS: 7-8.
Tujuan: Setelah diberikan askep selama 30 menit, klien dan keluarga dapat mengontrol cemas.
Kriteria hasil: Klien dan keluarga mengerti tentang penjelasan yang diberikan, klien kooperatif terhadap tindakan perawatan yang diberikan.
Rencana Tindakan:
No
Intervensi
Rasional
1.

2.

3.

4.


Informasikan tentang regimen pengobatan dan perawatan.
Jelaskan tujuan dan persiapan tindakan yang akan dilakukan.
Jawab pertanyaan dengan jujur dan nyata.
Kaji tersedianya dukungan pada klien yaitu istri dan anak-anaknya.
Memberikan dasar pengetahuan pada klien dan keluarga.
Penjelasan tentang prosedur akan dapat mengurangi kecemasan.
Informasi yang tepat dapat menurunkan kecemasan.
Menjadi sumber yang membantu mengurangi kecemasan.


IMPLEMENTASI:
Tanggal
No Dx. Kep
Implementasi
14-10-2002
10.00










10.30










10.40




Dx.No. 1











Dx No. 2










Dx. No 3


Melakukan evaluasi verbal dan non verbal.



EVALUASI KEPERAWATAN:
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi
1.




2.






3.
Resiko pemenuhan nutrisi: kurang kebutuhan tubuh b/d anoreksia.

Kelebihan volume cairan b/d penurunan tekanan osmotik plasma.



Ansietas b/d kurangnya informasi tentang regimen pengobatan dan perawatan

S; Klien mengatakan sudah mau makan.
O; Mukosa bibir lembab, muntah tidak ada
A; Masalah teratasi.
P; Intervensi dilanjutkan
     Pasien Pindah ke RPI
S; Klien mengeluh perutnya kembung.
O; Asites (+), oedema perifer (+), T: 100/70 mmHg; S: 360C; RR: 24 x/mnt; N: 100 x/mnt, intake 300 cc, output 300 cc.
A; Masalah teratasi sebagian.
P; Intervensi dilanjutkan semua.

S; Klien menyatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
O; Wajah tampak tenang, klien kooperatif terhadap tindakan yang diberikan.
A; Masalah teratasi.
P; Intervensi dihentikan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda